SIBOLGA (FoalNews.Com) – Rencana beroperasinya kembali kapal milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) di lintasan laut Sibolga–Nias disambut dengan sikap kritis namun konstruktif oleh jajaran pemerintah daerah dan masyarakat. Meskipun sebelumnya ASDP sempat menghentikan layanannya secara sepihak dan menutup kantor pelayanan di Kota Sibolga, langkah pengaktifan kembali rute ini tetap dianggap penting demi mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi wilayah Kepulauan Nias dan sekitarnya.
Terkait adanya usulan beroperasi kembali PT ASDP melayani penyeberangan Sibolga-Nias, Jamil menyatakan telah menyampaikan sejumlah usulan kepada Gubernur Sumatera Utara melalui Dinas Perhubungan.
“Saya meminta agar tarif penumpang dan kendaraan diturunkan 5 persen. Paling dibutuhkan itu penurunan harga tiket, bukan penambahan kapal,” ujar Jamil kepada wartawan, Jumat (18/4/2025).
Jamil mendorong dilakukannya kajian penambahan kapal sesuai potensi penumpang dan kebutuhan mobil serta truk angkutan barang.
Menurut Jamil, hal ini penting untuk meningkatkan layanan penyebrangan dan menjamin kelangsungan usaha, agar tidak terjadi PHK terhadap awak kapal maupun karyawan swasta.
“Berdasarkan data yg ada, ternyata potensi penumpang 600 orang/hari, dan mobil/truk antara 60 – 70 unit/hari. Sementara ada 7 armada yang akan beroperasi. Jadi kita berharap tidak terjadi persaingan yang tidak sehat. Kemudian juga PT ASDP diharapkan nantinya tidak merugi yang akhirnya menjadi beban Negara,” jelas Jamil.
Selain itu, Jamil juga mendorong peningkatan fasilitas kapal dan pemangkasan beban biaya tiket masuk serta jasa dermaga yang dikelola PT Pelindo Sibolga.
“Penurunan harga tiket akan berdampak pada penurunan harga barang di Pulau Nias. Ini bisa mengurangi beban masyarakat dan mendorong kunjungan wisatawan,” ujar Jamil.
Tidak hanya itu, Ketua Golkar Sibolga itu juga mendukung perluasan area parkir serta penambahan dermaga melalui dana APBD Sumut dan Kementerian Perhubungan.
“Hal ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat aksesibilitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan barat Sumatera Utara, khususnya Kota Sibolga,” tandasnya. (Suryani)











